AlQuran Surat Al-Hujurat Ayat 11. Asbabun Nuzul. Salah satu asbabun nuzul ayat 11 surah Alhujurat dikutip dari tafsir Almaraghi, adalah sebagai berikut: diriwayatkannya bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ejekan yang dilakukan oleh kelompok dari bani Tamim terhadap para sahabat Rasul, seperti Bilal bil Robah, Shuhaib, Salman Al-farisi
Jakarta - Mengenai keberagaman bangsa antar umat manusia, Allah SWT sengaja menciptakannya demikian karena terdapat hikmah tertentu. Meskipun ada kemajemukan, semua manusia tetaplah sama di sisi-Nya. Adapun yang membedakan hanyalah ketakwaan mereka kepada-Nya, sebagaimana dalam Surat Al-Hujurat ayat النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌArab Latin Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr Artinya "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."Ibnu Katsir dalam Tafsirnya menjelaskan, melalui ayat ini Allah SWT mengabarkan bahwa Dialah yang menjadikan seluruh manusia dari satu jiwa, yakni Nabi Adam AS. Yang mana ia merupakan manusia pertama yang Dia dari tulang rusuk Adam AS ini, Dia menjadikan Hawwa sebagai pendampingnya. Lalu dari keduanya itu, Dia menjadikan manusia berbeda-beda bangsa, suku, budaya, ras, dan sebagainya. Tujuan-Nya menciptakan keanekaragaman tersebut supaya sesama mereka saling mengenal dan menjalin hubungan dengan adanya perbedaan, banyak manusia yang membanggakan ras mereka masing-masing sehingga mengejek dan merendahkan bangsa lainnya. Padahal pada penggalan selanjutnya dari Surat Al-Hujurat ayat 13, Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah SWT bila ketaatan dan ketakwaan lah yang membedakan derajat manusia di sisi-Nya. Bukan Nuzul Surat Al-Hujurat ayat 13Mengutip Tafsir Tahlili Kementerian Agama Kemenag Jilid , ada suatu peristiwa mengenai seorang sahabat nabi, yakni Abu Hindin yang melatarbelakangi turunnya ayat ini. Di mana Abu Hindin ini adalah seorang hamba sahaya yang senantiasa takzim kepada Rasulullah pun menyuruh Bani Bayadah untuk menikahkan Abu Hindin dengan seorang gadis dari suku mereka. Namun mereka mengucapkan, 'Apakah patut bagi kami mengawinkan anak-anak perempuan kami dengan budak-budak?'Kemudian Allah SWT menurunkan ayat ini agar manusia tidak menghina seseorang karena memandang rendah riwayat lain juga dikabarkan bahwa ketika Fathul Makkah pada tahun 8 Hijriah, Nabi SAW memerintah Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan adzan, berseru agar kaum muslim mendirikan sholat melihat Bilal hendak beradzan di Kakbah, seseorang berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah mewafatkan ayahku sehingga tidak sempat menyaksikan peristiwa hari ini.'Yang lainnya juga ada yang menuturkan, 'Muhammad tidak akan menemukan orang lain untuk beradzan kecuali burung gagak yang hitam ini.'Keduanya mencemooh Bilal lantaran warna kulitnya yang hitam dan dulunya adalah seorang hamba sahaya. Maka Malaikat Jibril datang dan memberitahukan ini kepada Rasulullah SAW atas apa yang diucapkan turunlah ayat ini yang melarang manusia menyombongkan diri karena kedudukan, pangkat, harta kekayaan, keturunan dan mengejek orang-orang miskin. Yang mana hanya ketakwaan kepada Allah yang menjadikan seseorang berbeda dan mulia di Bertakwa Yang Paling Mulia di Sisi Allah SWTDalam sejumlah sabda, Nabi SAW menyatakan bila ketakwaan yang menjadikan manusia berbeda derajat dan kemuliaannya. Menukil dari Tafsir Ibnu Katsir, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling mulia?' Beliau menjawab "Yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara mereka." HR BukhariRiwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan kalian." HR MuslimDari Abu Dzar, Rasulullah SAW pernah menuturkan kepadanya, "Lihatlah, sesungguhnya engkau tidaklah lebih baik dari orang kulit merah dan hitam kecuali jika engkau melebihkan diri dengan ketakwaan kepada Allah." HR AhmadDarrah binti Abu Lahab meriwayatkan sebuah hadits, ia berkata 'Ada seorang laki-laki yang berdiri menemui Nabi SAW yang ketika itu tengah berada di atas mimbar, lalu ia berkata 'Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling baik itu?' Rasulullah SAW menjawab "Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling baik bacaan Al-Qur'an nya, paling bertakwa kepada Allah SWT, paling gigih menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan paling giat menyambung tali silaturahmi." HR AhmadDemikian penjelasan Surat Al-Hujurat ayat 13 yang menerangkan hanya ketakwaan yang membedakan manusia di sisi Allah SWT, selainnya Video "Jangan Mengibliskan Malaikat dan Sebaliknya" [GambasVideo 20detik] lus/lus
SuratAl-Hujurat ayat 13 mengandung makna tentang penciptaan manusia yang mempunyai jenis kelamin perempuan dan laki-laki dan bermacam-macam suku, ras budaya dengan tujuan untuk saling Asbabun Nuzul Apapun sebab nuzul-nya, ayat ini membahas tentang penciptaan manusia yang mempunyai suku bangsa dan negara yang berbeda dengan
Telah bercerita kepada kami Khalid bin Yazid Al Kilaniy telah bercerita kepada kami Abu Bakr dari Abu Hashin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma menjelaskan tentang firman Allah dalam QS al-Hujurat ayat 13; "Wa ja'alnaakum syu'uubaw wa qabaa'ila lita'aarafuw" Dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku". Asy-Syu'ub jama' dari asy-Sya'bu adalah suku bangsa yang besar sedang al-qaba'il jama' dari al-qabilah adalah suku atau marga". Keterangan Hadits Hadits di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 3230. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadits dengan sanad dan matan yang sama juga ada dalam kitab Fathul Bari nomor 3489. Menurut ijma ulama, hadits di atas termasuk dalam kategori hadits Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun untuk digunakan dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. Dilihat dari sisi matannya, hadits di atas termasuk hadits yang berhubungan dengan ayat-ayat al Qur’an. Dalam hal ini, hadits Shahih Bukhari nomor 3230 merupakan penejelasan atau contoh implementasi kandungan dari QS al Hujurat[49] ayat 13 pada zaman Rasulullah.
AlHujurat ayat 2 di atas, maka Allah SWT melanjutkan firman-Nya yang terdapat pada ayat 3 ini. Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan tentang adab sopan santun kepada Rasulullah SAW. Asbabun nuzul ayat 3 ini sebagaimana keterangan Mahali adalah berkaitan dengan Tsabit bin Qais yang sedang berjalan sambil menangis.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ﴿١١﴾ yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 11 Sebab Turunnya Ayat Penyusun kitab sunan yang empat meriwayatkan dari Abu Jabirah Ibnudh-Dhahhak yang berkata, “Adakalanya seorang laki-laki memiliki dia atau tiga nama panggilan. Boleh jadi ia kemudian dipanggil dengan nama yang tidak disenanginya. Sebagai responsnya, turunlah ayat, “...dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk...” Imam At-Tirmidzi menyatakan bahwa riwayat ini berkualitas hasanImam Al-Hakim dan lainnya juga meriwayatkan, “Pada masa jahiliyyah dahulu, orang-orang biasa digelari dengan nama-nama tertentu. Suatu ketika, Rasulullah memanggil seorang laki-laki dengan gelarnya. Seseorang lalu berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya gelar yang engkau sebut itu adalah gelar yang tidak disenanginya.’ Allah menurunkan ayat, “...dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk...”Dalam riwayat Imam Ahmad yang juga dari Abu Jabirah disebutkan, “Ayat ini turun berkenaan dengan kami, Bani Salamah. Pada saat Nabi saw sampai di Madinah, setiap laki-laki dari kami pasti memiliki dua atau tiga nama panggilan. Suatu ketika, Nabi Saw memanggil salah seorang dari mereka dengan nama tertentu. Orang-orang lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia marah dengan panggilan tersebut.’ Tidak lama kemudian, turunlah ayat ini.”
TafsirRingkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hijr Ayat 56 Dia(ibrahim)berkatamenanggapi pernyataan tamunya, ketahuilah, tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat dan karunia tuhannya kecuali orang yang sesat. seperti surat/ayat: Maryam, Al-Baqarah 285-286, Yasin 9, Al-Hujurat 10, Luqman 13, Dua (2) Terakhir al-Baqarah. Ada pula Al
KandunganSurat Al Maidah Ayat 48. Kandungan surat Al Maidah ayat 48 mengenai kebenaran Al Quran (Unsplash/ The Dancing Rain) Kandungan surat Al Maidah ayat 48 mungkin sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Ayat ini membahas mengenai kebenaran Alquran. Menurut Shihab dalam buku Mukjizat Al-Quran (1997:45) Alquran didefinisikan sebagai firman
. 488 41 453 488 189 292 130 66
asbabun nuzul surat al hujurat ayat 13